Rasa-rasanya Aku perlu merasa terlahir kembali
- M.Rachman Alghaniy
- Feb 10, 2023
- 2 min read
Kata yang paling tepat untuk mendeskripsikam kondisiku saat ini adalah Mati. Saat ini aku sedang berada dalam posisi yang tidak stuck, tapi juga tidak maju. Awalnya, aku tahu apa yang harus ku lakukan hingga hingga 3 bulan awal tahun 2023 ini, namun setelah banyaknya halang rintang aku sedang merasa terjebak.
Kondisiku saat ini sedang menjadi Manusia yang baru merasakan pahitnya dunia setelah lulus dari pendidikanku. Bulan Agustus 2022 kukira itu menjadi awal mula yang manis dengan seluruh susah payahnya aku menyelesaikan semuanya. Namun ternyata aku dihadapkan kembali dengan masalah baru. Bahkan, Masalah yang harusnya aku selesaikan sebelum lulus pun masih terasa hingga sekarang.
Tanggung Jawab
Seseorang yang merasa harus menggantikan Orang tuanya sebagai punggung keluarga adalah hal yang berat. Aku berniatan untuk membuat Ibuku tidak bekerja. Bagaimana caranya? Satu-satunya yang harus aku lakukan adalah ikut membantunya dalam bisnis keluarga yang sudah dijalani sejak aku belum lahir. Ya, Aku sudah menurunkan egoku untuk memutuskan membantu bisnis keluarga. Aku menyimpan ke bagian paling dalam tujuan-tujuan hidupku dan memilih untuk membantu bisnis keluarga.
Sayangnya bisnis keluargaku saat ini ada dua, Milik orang tuaku dan juga milik kaka iparku. Aku bingung, bisnis mana yang harus aku bantu sebenarnya. Tuhan memberiku isyarat, namun tidak se-spesifik yang aku harapkan. Aku berkata kepada ibuku bahwa aku sudah merelakan karirku, dan ingin membantu keluargaku, namun setelah aku ditawarkan kembali untuk membantu kaka iparku, ibuku menjawab “Bantulah dulu Kaka Iparmu, Dagangan Mamah ada yang bisa bantu.”
Ragu
Oke, Aku akan membantu kaka iparku. Tapi, Mamah ko terlihat lelah ya? Sebetulnya Mamah ada yang bantu ga, sih, atau Bapa cuma nyuruh mamah dagang, doang? tanpa tahu bahwa mamah tidak dibantu siapa-siapa? Lalu untuk apa aku membantu Kaka iparku. Aku tahu tuhan hanya memberiku jalan untuk aku bisa membantu Keluargaku. Aku tahu bagaimana aku bisa membantu keduanya, tapi apa mungkin aku bisa membantu keduanya sekaligus? secara bersamaan? namun disaat yang sama aku hanyalah seorang yang mengeluh. Sifat Manusia adalah mengeluh.
Bukankah seharusnya aku membantu Ibuku? ketimbang buang-buang waktu membantu Kaka Iparku. Ya tuhan, Aku Ragu. Beri aku jalan, beri aku pencerahan, beri aku solusi dari setiap permasalahanku.
Terlahir Kembali
Seperti ketika aku terlahir ke dunia ini. Rasanya aku perlu sejenak menjadi Seorang bayi yang muncul dari perut ibunya dan bertanya pada alam semesta “ Tempat apa ini?”.
Ya, Aku merindukan momen terlahir kembali. Aku rindu momen ketika aku masuk ke SMP Negeri dengan usaha yang aku kerahkan atau juga ketika aku harus Gap Year setelah lulus SMA dan berhasil diterima di PTN di Kotaku. Aku rindu menjadi seorang yang apatis terhadap masalah keluargaku. Aku hanya duduk manis mendengarkan Guru/Dosenku Mengajar. Aku hanya berfikir tentang acara yang bisa aku ikuti diluar sekolah/kampus selain menjadi Kupu-kupu.
Rasanya Aku perlu menjadi Terlahir Kembali. Namun, Bagaimana cara aku merasakan hal tersebut dalam kondisi yang sudah se-dewasa ini?






Comments