Ibu dalam Arti Sebuah Cangkang
- M.Rachman Alghaniy
- Dec 23, 2022
- 2 min read
Ibu adalah arti sebuah Cangkang yang tak pernah terkelupas. Terlepas darinya yang sudah berjuang selama 9 bulan mengerami segala rasa dari buah hati yang tak mengerti dunia. Ibu akan tetap seperti itu, menceritakan bagaimana ia menindaklanjuti permasalahan hidupnya dengan pola pikirnya sebagai Induk. Inti bumi semesta yang tak akan pernah dimengerti oleh peran apapun.
Ibuku adalah seorang pejuang, terhitung sejak aku tumbuh dibangku TK-SD ia adalah kawan yang sabar, membuatku merasa nyaman hingga bangku kelas 2 SD. Setelah itu, aku tentu saja mandiri untuk pergi ke sekolah karena aku yakin, Ibuku percaya bahwa aku bisa berjalan sendiri atau naik angkutan umum sendiri. Ibu yang aku sebut Mamah adalah pejuang karena anak keduanya ini tumbuh dengan cara yang tidak pada umumnya. Menenangkanku di setiap malam adalah rutinitasnya, bahkan suatu hari ia tidak percaya mengapa aku selalu menangis dan meminta mencari udara malam sehingga membawaku ke seorang ahli. Entahlah, Aku hanya mengingat sekilas dan mendengar cerita itu dari Mamah dan Bapak secara kurang jelas.
Mamah adalah orang yang akan mempercayai tindakanku. Seperti yang ku bilang tadi, ia sudah mempercayaiku dari Kelas 3 SD. Ia tahu anak keduanya ini adalah anak kebanggaannya yang tahu tindak tanduk apa yang dilakukannya. Aku harus percaya diri Mamah berpikir seperti itu, karena jika tidak aku akan merasa seperti orang yang so-tau. Suatu ketika aku meminta ingin mengikuti Sekolah Sepak Bola, tentu ia adalah orang pertama yang mendukungku. Meskipun saat itu aku mengecewakannya karena hanya bertahan satu tahun, tetapi ia tahu bahwa kesukaanku pada Sepak Bola bukan hanya satu-dua tahun saja. Ia percaya bahwa ketika ia mengandungku dan menonton Ronaldo Nazario di Piala Dunia tahun 1998 merupakan cikal bakalku memiliki talenta Sepak Bola. Mamah selalu mendukung hobiku ini, Aku tidak pernah merasa tidak diperbolehkan pergi untuk bermain bola, bahkan untuk mengikuti kompetisi dari Ekstrakulikuler yang membuatku bolos sekolah sekalipun(atau aku yang tidak pernah bilang).
Sampai detik ini aku menulis tentangnya pun ia masih mendukungku. Dengan segala kondisi yang aku punya, dengan kemampuanku yang terbatas dalam menghadapi dunia. Dengan seluruh keluhan yang ia dengar dari mulutku ia akan selalu berada disini, disekitarku, bukan hanya di belakang untuk mendorongku, bukan hanya di samping untuk menuntunku, bukannya hanya di depan untuk menasihatiku, melainkan di sekitarku di dalam hatiku untuk meyakinkanku bahwa aku mempunyainya sampai kapanpun. Ibu adalah arti sebuah cangkang, melindungi hingga bagaimanapun kita terpuruk.
Terima kasih Mamah, Selamat Hari Ibu 22 Desember 2022. Terima kasih atas segalanya. Maafkan aku yang masih selalu membutuhkanmu hingga entah kapan. Love You, Ma.





Comments