Basuh

Sore yang kau sebut tentram itu

Diselimuti hujan yang menggumpal

Diangkatnya pakaian dari tali jemuran

Sembari melihat ke arah langit

Kau bergumam tak karuan

Melibatkan rasa yang kau pendam, kegelisahan

Bertanya, akankah pelangi hadir setelah hujan sore ini?

Tetesan hujan itu semakin cepat

Membasahi semua yang terlihat

Kaca hitam yang membayangi setiap sudut rumah itu

Menerangkan, betapa suramnya rasa yang kau simpan tanpa alasan

Tetes demi tetes kian menghilang

Suara mesin roda dua yang terburu oleh waktu, tidak mau terciprat olehnya

Barangkali rasa yang tersimpan menjadi sesuatu yang tampak

Agar hujan mudah membasuhnya dengan cepat